Apa itu ABM ?

ABM atau Asesmen Bakat dan Minat merupakan asesmen yang dilaksanakan untuk mengukur potensi siswa yang dirancang untuk memprediksi kemampuan seseorang pada bidang-bidang khusus dan minat seseorang berdasarkan ketertarikannya pada suatu jenis kegiatan atau pekerjaan tertentu. ABM diharapkan dapat menempatkan siswa pada bidang keahlian yang tepat sehingga menimbulkan motivasi dan kenyamanan dalam proses pembelajaran. Aspek yang diukur dalam Asesmen Bakat terdiri atas kemampuan verbal, kuantitatif, penalaran, spasial, mekanik, klerikal, dan penggunaan bahasa serta dilengkapi dengan Asesmen Minat.

Pelaksanaan ABM menggunakan dua cara, yakni tes berbasis komputer dan berbasis seluler, Pelaksanaan Asesmen Bakat Minat terdiri dari dua macam tes, yaitu tes bakat dan tes minat. Tes Bakat dilakukan untuk mengukur tujuh komponen di antaranya meliputi :

Verbal adalah berhubungan dengan kata-kata, baik secara lisan maupun tertulis. Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang menggunakan kata-kata untuk menyampaikan pesan atau informasi. Kemampuan verbal yaitu kemampuan memahami konsep-konsep berbentuk verbal atau teks pada situasi umum, konkret, dan sederhana.

Kuantitatif adalah kemampuan menyelesaikan masalah yang melibatkan informasi numerik atau kuantitatif, serta dapat mengidentifikasi prinsip-prinsip dasar matematika dalam menyelesaikan masalah.

Penalaran Yaitu kemampuan mengidentifikasi prinsip dasar, hubungan antara konsep atau informasi dan menggunakannya untuk menyelesaikan masalah.

Spasial yaitu kemampuan memahami konsep dasar dari informasi berbentuk gambar dengan mengenali keunikan dari ciri-ciri gambarnya.

Mekanik Pemahaman tentang proses penalaran dalam mekanika dasar, sehingga dapat memahami prinsip kerja peralatan yang lebih kompleks.

Klerikal Kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas sederhana dan berulang yang memerlukan kecepatan, ketelitian, konsistensi, dan daya ingat.

Penggunaan Bahasa yaitu kemampuan memahami ide-ide pada suatu kalimat/bacaan dan kemampuan menyampaikan pemikiran serta tulisan dalam berbagai perspektif dan situasi sesuai dengan aturan tata bahasa.

Kegiatan ABM dilaksanakan berbasis komputer untuk siswa akhir kelas IX di Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs). Pelaksanaan ABM di satuan pendidikan bertujuan untuk memperoleh gambaran kemampuan siswa pada bidang-bidang khusus serta minat siswa berdasarkan ketertarikannya pada suatu jenis kegiatan atau pekerjaan tertentu. Satuan pendidikan akan memperoleh gambaran bakat dan minat siswa berdasarkan hasil yang diperoleh sehingga bisa dijadikan bahan rekomendasi bagi siswa yang akan melanjutkan.

Keikutsertaan satuan pendidikan dalam ABM tidak bersifat wajib, sehingga satuan pendidikan yang berminat harus mendaftarkan satuan pendidikannya. Adapun pelaksanaannya hanya dilaksanakan dengan moda online dan bisa menggunakan perangkat Handphone, dan mandiri serta tidak dapat menumpang pada satuan pendidikan lain. Adapun untuk teknik pelaksanaan tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan ANBK pada umumnya. (Source : Juknis ABM 2024)